Spesialis Anak RSUD Arifin Achmad, dr. Riza Yefri, SpA., memaparkan, sepanjang Januari – September 2018, tercatat sebanyak 393 kasus HIV / AIDS di Provinsi Riau.

Dari 12 kabupaten dan kota, Pekanbaru merupakan terbanyak dengan jumlah 138 kasus. Kemudian Bengkalis (48), Dumai (33), Inhil (21), Siak (18), Rohil (17), Pelalawan (16), Meranti (13), Kuansing (9), Kampar (8), Rohul (8) dan Inhu (7).

Dari 393 kasus tersebut, paling banyak terjangkit usia 25-49 tahun sebanyak 293 orang. Berdasarkan usia terjangkit secara berurutan sebagai berikut:

  • < 4 tahun – 9 kasus
  • 5-14 tahun – 5 kasus
  • 15-19 tahun – 7 kasus
  • 20-24 tahun – 57 kasus
  • 25-49 tahun – 293 kasus (terbanyak)
  • > 50 tahun – 22 kasus

Kemudian dari 393 kasus ini, ditularkan melalui cara yang berbeda. LGBT masih tertinggi dengan total 124 kasus. Baru kemudian wanita penjaja seks, begitu juga dengan pelanggan dari wanita penjaja seks.

Selanjutnya remaja beresiko tinggi, pengguna jarum suntik (penasun), waria, pelanggan waria, lelaki seks lelaki (LSL) dan lainnya.

Ada beberapa gejala yang akan timbul pada penderita atau pengidap HIV. Diantaranya demam tinggi yang berkepanjangan. Selanjutnya penderita akan mengalami nafas pendek, batuk, nyeri dada disertai demam.

“Kemudian mengalami diabetes yang kronis, penderita juga bisa kehilangan berat badan bahkan sampai 10 persen. Kemudian muncul jamur pada mulut dan kerongkongan,” kata dr. Riza Yefri. *

 

 



Leave a reply