Penyakit Kardiovaskuler merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian di Indonesia. Selain itu juga merupakan salah satu kelompok penyakit yang paling banyak menggunakan anggaran sistem kesehatan nasional.

Keberhasikan tata laksana pasien dengan penyakit kardiovaskuler membutuhkan kerjasama yang baik antar berbagai rumah sakit yang berada dalam sistem rujukan pasien.

RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita adalah Pusat Jantung Nasional yang mengampu beberapa RS Jejaring di berbagai daerah dalam melaksanakan pelayanan kardiovaskuler.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak jarang dijumpai berbagai kendala baik dari sisi biaya maupun SDM. Diperlukan suatu pertemuan antar pemegang kebijakan di berbagai rumah sakit untuk membahas strategi yang bisa diambil dalam rangka mengatasi masalah dan penguatan sistem jejaring untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kardiovaskuler.

Untuk itu, pada Sabtu (10/11/2018) akan dilaksanakan Sarasehan Penguatan Pelayanan Kardiovaskuler Rumah Sakit Jejaring di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

RSUD Arifin Achmad merupakan salah satu rumah sakit di Indonesia yang dipercaya melaksanakan Pelayanan Jantung Terpadu oleh Pusat Jantung Nasional (PJN).

RS Jantung Harapan Kita sebagai PJN terus melakukan bimbingan dan evaluasi. Sejak dibukanya Pelayanan Jantung Terpadu, RSUD Arifin Achmad telah melakukan sebanyak 47 operasi jantung. Setakad ini, operasi masih dilakukan bersama Tim RS Jantung Harapan Kita Jakarta.

Sepanjang berjalannya kerjasama tersebut, dan evaluasi-evaluasi yang dilakukan RS Jantung Harapan Kita, terjadi peningkatan kinerja yang signifikan ditunjukkan oleh Tim Jantung RSUD Arifin Achmad.

Untuk itu, RSUD Arifin Achmad optimis ke depan bisa melakukan operasi mandiri. Mencapai itu, tentu perlu disapih oleh RS Jantung Harapan Kita.

Dengan ketersediaan tenaga medis dan didukung peralatan yang dimiliki saat ini, RSUD Arifin Achmad, optimis target tersebut akan segera terealisasi.

“Di acara sarasehan itu nantinya kita diminta untuk mempersentasekan terkait masalah, capaian dan jalan keluar dalam pelayanan kardiovaskuler. Sekaligus menjadi panelis,” jelas Direktur.

Pada kesempatan itu juga, kata Direktur, juga akan disampaikan kendala dan kekurangan-kekurangan dalam Pelayanan Jantung Terpadu. “Kita juga meminta dukungan kepada Kemenkes untuk pengembangan Pelayanan Jantung Terpadu ini,” kata Direktur.

Pada sarasehan itu, hanya dua rumah sakit yang mendapat kesempatan untuk mempresentasekan pelayanan kardiovaskuler, RSUD Arifin Achmad dan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Akan hadir dalam sarasehan tersebut Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F Moeloek, SpM (K)., Dirut RSJPDHK Dr. dr. Iwan Dakota, SpJP (K) MARS., Koordinator Pengampuan RSJPDHK Dr. dr. Hananto Andriantoro, SpJP (K), MARS, FIHA, FICA, FAsCC., Dirjen Pelayanan Kesehatan dr. Bambang Wibowo, SpOG (K), MARS., Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Tri Hesty Widyastoeti Marwotosoeka, SpM., kemudian 4 direktur rumah sakit; RSUD Arifin Achmad, RSUD Abdul Wahab Sjahranie, RSUD dr. Zainoel Abidin dan RSUD Prof. dr. RD Kandou. ***



Leave a reply