dr. Ari Hidayat, SpOG Onc.

Kanker serviks tergolong jenis penyakit yang menular. Penyebabnya adalah Human Papilloma Virus (HPV). Menular melalui hubungan seksual, virus tersebut lalu menyerang leher rahim.

Butuh waktu yang cukup lama bagi HPV untuk berkembang menjadi kanker. Kurang lebih 3-20 tahun sehingga saat stadium pra kanker, penderita tidak merasakan gejala atau keluluhan apapun. Ini adalah penyakit silent disease.

Spesialis Obgyn (Konsulen Onkologi) RSUD Arifin Achmad, dr. Ari Hidayat, SpOG Onc., menjelaskan, mereka yang rentan terserang virus ini adalah perempuan usia muda.

Ada dua tindakan pencegahan yakni pencegahan primer dan pencegahan sekunder.

Pencegahan premier mencakup peningkatan pengetahuan tentang kanker serviks, penularan, dan gejalanya serta pemberian vaksinasi HPV.

Salah satu faktor risiko kanker serviks adalah perempuan yang menikah dini atau berhubungan seksual di usia muda paling berisiko tinggi terserang kanker serviks.

“Oleh karena itu vaksin HPV sebaiknya diberikan pada remaja putri berumur 9-12 agar terbentuk sekaligus bersamaan dengan bertumbuhnya sel antibody (kekebalan tubuh),” kata dr. Ari.

Pada usia anak, vaksin HPV diberikan dua dosis. Dosis kedua bisa diberikan setelah satu tahun kemudian. Setelah itu, anak pun akan terbebas dari ancaman kanker serviks dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh HPV.

Usia dewasa pun tetap bisa menjalani vaksinasi HPV. Beberapa studi menyatakan vaksin HPV masih bisa diberikan hingga usia 55 tahun.

Pada usia dewasa, vaksin HPV diberikan sebanyak tiga kali. Dosis kedua diberikan pada bulan kedua dan dosis ketiga pada bulan keenam.

“Namun, bagi yang sudah menikah dianjurkan untuk periksa IVA ataupun papsmear terlebih dahulu untuk mengetahui apakah terdapat perubahan pada serviks karena HPV,” kata dr. Ari Hidayat.

Vaksin yang umumnya diberikan adalah HPV quardrivalent. Vaksin ini tak hanya mampu mencegah kanker serviks, tetapi penyakit lain yang disebabkan oleh virus HPV, seperti kanker anus, vulva, penis, hingga kutil kelamin. *



Leave a reply