dr. Silvia Indriani memberikan penyuluhan seputar HIV/AIDS

Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Arifin Achmad kembali menggelar penyuluhan kepada keluarga pasien dan pengunjung pada Rabu (19/12/2018).

Penyuluhan kali ini mengupas seputar HIV/AIDS, yang diisi oleh Kepala Unit Pelayanan Khusus (UPK), dr. Silvia Indriani dan Spesialis Anak dr. Riza Yefri, SpA.

Dalam pemaparannya, dr. Silvia menjelaskan, HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, yang mana adalah pertahanan tubuh terhadap penyakit.

Jika sistem kekebalan tubuh seseorang telah dirusak oleh virus, maka akan mengembangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Ini berarti mereka akan mendapatkan infeksi dan penyakit yang mana tubuh mereka biasanya bisa melawan.

UPK RSUD Arifin Achmad periode Januari – Agustus 2018 menangani kasus baru 202 orang positif HIV, baik datang sendiri atau rujukan. Parahnya, dari total tersebut, terbanyak dari kelompok resiko LSL (Lelaki Seks Lelaki).

dr. Silvia Indriani, menjelaskan, kasus Lelaki Seks Lelaki meningkat tajam dalam dua tahun terakhir. “Jadi tidak hanya sekedar suka sama suka, tetapi sudah melakukan seks,” kata dr. Silvia.

dr. Riza Yefri, SpA.

Uniknya, penderita HIV dengan kasus Lelaki Seks Lelaki ini hampir dari semua kalangan. Mulai dari mahasiswa, umum, hingga aparatur sipil negara.

“Jadi orangtua harus benar-benar mengawasi anak-anaknya. Jangan anggap dia hanya berteman dengan laki-laki itu sudah pasti aman. Karena kasus LSL ini sudah sangat banyak yang kita tangani,” jelas dr. Silvia.

Parahnya, kata dr. Silvia, menurut penelitian kasus LSL ini, hanya 20 persen yang bisa mengubah orientasi seksnya. “Paling sekitar 20 persen yang bisa diluruskan, sisanya paling lama sampai tiga bulan, setelah itu kembali lagi ke kebiasaan buruk ini,” kata dr. Silvia.

Baru setelah itu kasus dari kelompok resiko Heteroseksual (pelanggan dan WPS).

Tak bosan-bosan dr. Silvia mengingatkan kepada masyarakat agar berpikir terlebih dahulu baik dan buruk dalam melakukan sesuatu. Contoh melakukan seks di luar nikah atau melakukan seks dengan pasangan yang tidak sah, agar terhindar dari penularan infeksi HIV/AIDS. *

 

 



Leave a reply