Ilustrasi – internet

Pelayanan Kanker RSUD Arifin Achmad sudah tidak perlu diragukan lagi. Ketersediaan dokter dan peralatan, didukung tenaga perawat yang terlatih menjadikan rumah sakit ini menjadi rujukan terbaik di Provinsi Riau.

Hampir seluruh kasus kanker ditangani di RSUD Arifin Achmad. Salah satunya adalah kanker serviks. Kanker ini berada pada urutan pertama di dalam kasus kandungan, dan peringkat kedua setelah kanker payudara yang paling ditakuti kaum hawa.

“Kanker serviks sering ditangani pada stadium lanjut. Jarang orang atau pasien datang dengan kanker serviks stadium dini. Stadium dini sampai 2 A, kalau sudah Stadium 2 B, itu sudah stadium lanjut,” jelas Spesialis Obgyn (Konsulen Onkologi) RSUD Arifin Achmad, dr. Ari Hidayat, SpOG Onc.

Untuk stadium dini, dikatakan dr. Ari, penanganan cukup dengan operasi. “Operasinya dengan angkat kandungan radikal. Tapi kalau sudah masuk 2 B, itu harus dilakukan dengan radiasi (radioterapi). Karena sudah menyebar dan melekat dan tidak bisa dibersihkan hanya dengan radikal,” jelas dr. Ari.

Ia menjelaskan, pada stadium dini, jarang penderita mengetahui kondisinya pada saat itu. Karena pada stadium dini, tidak ada keluhan yang muncul.

“Selain tidak ada keluhan, juga budaya masyarakat kita yang malu dan takut untuk memeriksakan diri, menjadi faktor penyebab lebih tingginya kanker serviks stadium lanjut dibanding stadium dini,” terang dr. Ari.

Sehingga kanker stadium dini terus berjalan hingga muncul gejala. Gejala inilah yang masuk pada stadium lanjut. Gejala-gejala yang muncul diantaranya berdarah saat berhubungan.

“Kemudian berdarah dikira haid memanjang kemudian keputihan. Yang luka tadi infeksi dan berbau. Sementara penyakit terus menyebar dan menyebar, mulai terjadi gangguan sekitar,” kata dr. Ari.

Dari stadium 2 B itu sudah timbul gejala seperti tersumbat saluran air kencing, kencing berdarah, kemudian menyebar ke anus dengan gejala susah atau berdarah saat BAB.

“Nanti menyebar ke Stadium 3 hingga 4 dan mengganggu organ lainnya seperti liver, paru-paru, terus sampai ke kelenjar getah bening di leher dan otak,” papar dr. Ari.

Untuk itu, dr. Ari mengimbau kepada seluruh perempuan untuk menjaga kesehatan dengan rutin memeriksakan kesehatan diri. Hal yang paling penting adalah jauhkan budaya malu dan takut.

“Karena kanker serviks pada stadium awal tidak ada keluhan. Jadi tidak bisa diketahui tanpa dilakukan pemeriksaan rutin. Kita ingin kanker ini terus berkurang, minimal jika masih ada tertangani pada stadium dini,” harap dr. Ari. *



Leave a reply