dr. Silvia Indriani – Kepala Unit Pelayanan Khusus RSUD Arifin Achmad

Unit Pelayanan Khusus (UPK) RSUD Arifin Achmad menerima kunjungan puluhan pasien setiap harinya. Ada yang positif dan ada yang negatif HIV (human immunodeficiency virus).

Dalam penanganannya, sejauh ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Upaya yang bisa dilakukan adalah memperlambat atau mencegah agar virus tidak menyebar.

HIV ditularkan saat darah, ASI, sperma atau cairan vagina yang terinfeksi terkena kontak langsung dengan luka di kulit atau selaput lendir yang terbuka.

Jika salah satunya adalah ASI, lantas bagaimana penanganan terhadap ibu hamil? Apa yang harus dilakukan selama kehamilan? Dan bagaimana setelah bayi lahir.

Kepala Unit Pelayanan Khusus RSUD Arifin Achmad, dr. Silvia Indriani, menjelaskan, ketika seorang wanita terinfeksi HIV, virus menularkan HIV kepada bayinya selama kehamilan, selama persalinan dan melahirkan, atau dengan cara menyusui.

“Wanita yang terinfeksi HIV tidak boleh menyusui bayi mereka karena HIV dapat ditularkan melalui ASI,” kata dr. Silvia.

Mengonsumsi obat anti-HIV selama kehamilan dapat mengurangi jumlah HIV di dalam tubuh ibu yang terinfeksi HIV. Berkurangnya jumlah HIV dalam tubuh mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke anak.

Beberapa obat anti-HIV juga tersalurkan dari ibu hamil ke bayi dalam kandungan melalui plasenta (juga disebut ari-ari). Obat anti-HIV dalam tubuh bayi membantu melindunginya dari infeksi HIV.

“Hal ini sangatlah penting untuk proses kelahiran ketika bayi dapat terkena HIV dari cairan kelamin atau darah ibunya,” kata dr. Silvia.

Setelah kelahiran, bayi yang lahir dari wanita yang terinfeksi HIV diberikan obat anti-HIV (profilaksis) selama 3 minggu. “Obat tersebut mengurangi risiko infeksi dari HIV yang mungkin telah masuk ke dalam tubuh bayi selama proses kelahiran,” katanya.

Kemudian setelah 18 bulan dilakukan tes antibodi untuk memastikan bayi tersebut negatif atau positif HIV. Sementara si ibu juga diberikan obat sebagai pasien penderita HIV pada umumnya. *



Leave a reply