Kanker ovarium adalah kanker yang tumbuh pada indung telur atau ovarium. Kanker ini dapat muncul pada segala kelompok usia, tapi umumnya terjadi pada wanita yang sudah masuk masa menopause atau berusia di atas 50 tahun.

Kanker ovarium jika diketahui pada stadium awal dapat diobati secara efektif. Namun, sangat sulit untuk mendiagnosis penyakit ini pada stadium awal.

Tanda-tanda dan gejala kanker ovarium biasanya tidak jelas, terutama pada stadium awal. Banyak penderita bahkan dokter dapat keliru dan mengira gejala penyakit ini adalah tanda-tanda penyakit lain.

Sub Spesialis Kebidanan RSUD Arifin Achmad, dr. Ari Hidayat, SpOG (K)., menjelaskan, kanker ovarium itu permasalahan utama mendiagnosanya harus dengan operasi.

“Kalau kanker serviks itu diluar dari rahim, kita bisa pap smear, kalau ada curiga kita biopsi, sehingga orang kalau mau dioperasi, dikemo atau diradiasi, sudah tahu kanker atau belum,” kata dr. Ari Hidayat.

“Tapi kalau kanker ovarium, karena di rongga panggul, bahkan kalau sudah besar sampai ke rongga perut, mendiagnosanya hanya lewat operasi,” lanjut dr. Ari Hidayat.

“Kita hanya bisa mencurgai suatu tumor pada indung telur itu kira-kira probalitasnya. Misalnya usia. Usia muda biasanya jarang ganas, tapi kalau makin tua, kecurigaanya makin tinggi,” katanya.

Kedua, status menopause atau belum menopause. Jika orang sudah tua dengan kondisi menopause, kemungkinan ganasnya besar.

Selain itu ada keluhan lain, seperti gangguan pada saluran cerna, misalnya kembung, mual sampai muntah, gangguan buang air kecil sampai gangguan buang air besar.

Ada banyak faktor risiko untuk kanker ovarium. Diantaranya anita yang memiliki sedikit anak. Semakin sedikit anak yang dimiliki seorang wanita, semakin tinggi risiko ia terkena kanker ovarium.

Selanjutnya Wanita yang mengalami kanker payudara atau memiliki anggota keluarga yang memiliki kanker payudara. Selanjutnya wanita yang melakukan terapi pengganti estrogen selama lebih dari 5 tahun. Kemudian wanita lanjut usia.

Dokter dapat mendiagnosis kanker ovarium berdasarkan gejala yang muncul dan uji klinis. Diagnosis dilakukan dengan pencitraan (seperti ultrasonografi, MRI, CT scan) juga dapat memperlihatkan tanda-tanda kanker.

Biopsi merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah tumor di ovarium termasuk tumor jinak atau ganas. Biopsi adalah metode yang dilakukan dengan cara mengambil jaringan kecil dari tumor untuk dilihat dibawah mikroskop.

Dokter juga dapat melakukan pembedahan untuk mengetahui stadium dari kanker (stadium menunjukan seberapa luas penyebaran kanker). Terkadang, antigen kanker (CA-125, sebuah zat di dalam darah) dapat membantu diagnosis. ***



Leave a reply