Kepala Unit Instalasi Pelayanan Khusus RSUD AA, dr Silvia Indriani (baju merah) saat dialog interaktif di RRI, Selasa (14/8).

Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad (RSUD AA) gelar Dialog Interaktif di Radio Republik Indonesia (RRI), Selasa (14/8).

Pembicara dalam dialog rutin yang dilakukan rumah sakit setiap Selasa. Kali ini disampaikan langsung oleh Kepala Unit Instalasi Pelayanan Khusus RSUD AA, dr Silvia Indriani.

Ia memaparkan tentang pelayanan HIV AIDS di rumah sakit. Saat ini RSUD AA melayani mulai dari konseling, kesiapan pasien jika negatif dan bagaimana cara mempertahankan hingga memberi obat Antiretroviral (ARV).

dr Silvia juga sedikit memaparkan bagaimana HIV berkembang menjadi AIDS. Awal HIV masuk dengan masa jendela 3 bulan kemudian nampak sehat atau tanpa gejala 5 tahun sampai 10 tahun.

Tanda pasien yang telah terinfeksi HIV belum menonjolkan gejala tapi ketika sudah terkena AIDS akan muncul demam berkepanjangan, selera makan turun, diare berat badan (BB) turun drastis.

Pasien yang sudah tertular AIDS katanya, harus minum obat Antiretroviral, (ARV) secara terus menerus kemudian wajib datang kerumah sakit setiap bulan untuk melihat kepatuhan konsumsi obat.

Penularan penyakit ini bisa melalui semua produk darah, kemudian dari hubungan kelamin dan air susu ibu.

Silvia menghimbau kepada seluruh masyarakat jalani hidup sesuai dengan aturan agama. “Jangan mengucilkan seseorang yang terkena AIDS,” pesannya.



Leave a reply