Tania Libristina menyampaikan penyuluhan tentang Penyakit Kanker Paru

Kanker Paru merupakan penyakit pembunuh no 1 di dunia dari seluruh penyakit yang disebabkan kanker. Menurut Data Dunia dari Global Burdien of Cancer sebanyak 19,4 % pasien kanker meninggal disebabkan oleh Kanker Paru. Oleh karena itu, Untuk memberikan pemahaman, wawasan, serta pengetahuan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit kanker paru maka pada hari Rabu tanggal 13 November 2019 Tim PKRS RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau bekerja sama dengan KSM Paru memberikan penyuluhan tentang Kanker Paru. Penyuluhan ini diadakan di Ruang Pertemuan KSM Paru Gedung Medikal RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dengan Narasumber dr. Tania Libristina dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bagian Paru.

Dalam pemaparannya dr. Tania menyampaikan Kanker paru merupakan sel / jaringan abnormal yang tumbuh pada jaringan paru itu sendiri ataupun dari luar paru (Metastasis). Sel / jaringan Abnormal ini akan terus mengganndakan diri sehingga lama – kelamaan terbentuknya tumor. Pada awal nya kanker paru tidak menimbulkan gejala namun setelah mencapai tahap tertentu dapat menimbulkan gejala seperti :

– Batuk berkelanjutan dan semakin parah hingga dapat menyebabkan batuk darah.

– Kelelahan tanpa alasan.

– Sesak nafas dan nyeri di dada.

– Terjadi pembengkakkan di muka atau di leher.

– Sakit kepala.

– Sakit di tulang (Kepala atau bahu).

– Hilang selera makan.

– Suara serak.

– Susah menelan.

– Perubahan pada bentuk jari (Cembung).

– Berat badan menurun

Dr. Tania juga menjelaskan bahwa kanker paru memiliki faktor – faktor resiko yaitu : Usia diatas 50 tahun, lebih sering terjadi dilaki – laki, memiliki faktor genetik seperti keturunan dan faktor Resinogen (Sering terpapar zat kimia, Radiasi, virus, hormon dan iritasi kronis). Oleh karena itu kepada masyarakat yang memiliki faktro resiko, dr. Tania menghimbau agar segera melakukan deteksi dini dengan melakukan foto rontgen di rumah sakit – rumah sakit yang memiliki fasilitas rontgen. Untuk pengobatan dapat dilakukan dengan pembedahan, Radioterapi, maupun Kemoterapi tergantung dari stadium kanker yang diobati. Selain itu untuk mencegah agar tidak terkena kanker paru, maka dr. Tania menganjurkan untuk membudayakan hidup sehat dengan CERDIK.

Budaya hidup Sehat dengan CERDIK

 

 



Leave a reply