Proses operasi Hisprung`s menggunakan metode Trans Anal Pull Through

 

Seorang bayi berumur 28 hari berhasil diselamatkan dengan metode operasi Trans Anal Pull Through di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau setelah terdiagnosa terkena penyakit Hisprung`s.

Penyakit Hisprung`s atau yang biasa disebut megakolon adalah sebuah penyakit bawaan lahir yang ditandai dengan tidak terdapatnya sel-sel syaraf pada usus besar. Penyakit ini biasanya dapat terdeteksi pada bayi berumur 28 hari ke bawah.

“Adapun gejala-gejala yang dialami adalah, pertama, buang air besar (BAB) tidak lancar, kedua, memerlukan obat pencahar untuk BAB, ketiga, muntah-muntah, keempat, perut bayi kembung, dan gejala kelima adalah bayi kurang aktif,” demikian disampaikan dokter spesialis Bedah Anak RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Dr. dr. Tubagus Odih R, Sp.BA yang menangani kasus ini.

“Apabila seorang bayi yang terkena penyakit Hisprung`s tidak segera ditangani, maka dapat berakibat fatal. Makanya kita ambil tindakan secepatnya, dan pada Rabu (6/7/2018) dilakukan operasi pada pasien bayi penderita hisprung’s. Selama ini, untuk operasi penanganan penyakit tersebut dibutuhkan operasi yang bertahap dengan trauma dan rawat inap yang lama serta angka kesakitan yang tinggi. Namun dengan berkembang ilmu kedokteran, dikembangkanlah sebuah teknik operasi satu tahap yang dikenal dengan operasi Trans Anal Pull Through,” beber Tubagus Odih.

Dokter spesialis bedah anak ini mengatakan Teknik Trans Anal Pull Through adalah sebuah teknik operasi untuk menangani penyakit Hisprung`s dengan 1 tahapan operasi tanpa membuka perut dan dilakukan hanya dari lobang anus.

“10 tahun terakhir ini di Indonesia, baru bisa diadakan di rumah sakit-rumah sakit besar pendidikan serta kota-kota besar,” ucapnya seraya menambahkan RSUD Arifin Achmad merupakan rumah sakit besar pendidikan.

Dilanjutkannya, kelebihan-kelebihan yang didapat dengan teknik ini adalah biaya lebih murah daripada operasi multi tahap, memperpendek waktu rawat yaitu 3 hingga 5 hari, operasi ini selain tidak membuka perut juga tidak perlu pembuatan anus buatan di perut, serta dampak psikologisnya adalah selain membuat keluarga terasa nyaman, pasien akan dapat lebih segera pulih dan dapat beraktivitas seperti anak-anak biasa serta tidak mengganggu tumbuh kembangnya.

Dokter spesialis bedah anak RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau DR. dr. Tubagus Odih R, Sp.BA

 

Lebih lanjut dijelaskan oleh Dr. dr. Tubagus Odih R, Sp.BA, dalam pelaksanaan operasi Hisprung`s dengan menggunakan teknik Trans Anal Pull Through  kali ini melibatkan tim yang terdiri dari dokter ahli dibidangnya selain dokter spesialis bedah anak, Zulfikri, Sp.A (dokter spesialis anak), dr. Yustisa Sofirina H, Sp.An (dokter spesialis anestesi), dr. Andreas Makmur, Sp.Rad (dokter spesialis radiologi), dokter spesialis patologi klinik, dokter spesialis patologi anatomi, dan tenaga perawat yang terampil.

Selain itu, didukung juga sarana dan prasarana seperti ruang rawat bayi dan ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan  saat ini telah tersedia di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau semua sarana dan prasarana tersebut sehingga operasi Hisprung`s dengan teknik Trans Anal Pull Through dapat dilakukan.

Tubagus Odih mengimbau masyarakat khususnya kepada ibu-ibu yang sedang hamil agar terus memakan makanan yang bergizi dan melakukan kontrol kehamilan secara baik dan rutin.

“Apabila setelah melahirkan kondisi BAB bayi tidak lancar, perut kembung dan muntah agar segera diperiksakan ke dokter. Secara pasti penyebab penyakit ini belum diketahui namun hal-hal diatas dapat dilakukan agar mencegah dari penyakit ini dan pada akhirnya dapat menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada penyakit ini,” tutupnya. ***



Leave a reply