Ny. Susi Lestari (44 tahun), kini lega. Tumor Ovarium yang dideritanya telah berhasil diangkat. Di RSUD Arifin Achmad Ia mendapat pelayanan maksimal.

Ny. Susi telah menjalani 4 kali kemoterapi, dan tinggal menunggu jadwal dua kali lagi. Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan untuk mengobati kanker.

Uniknya, Ny. Susi Lestari adalah pasien yang “langka”. Bagaimana tidak, mulai dari proses kemoterapi pertama sampai yang keempat, dirinya mengaku tidak merasakan begitu besar dampak dari kemoterapi.

“Saya awalnya sangat takut, karena Saya dengar-dengar cukup banyak efek beberapa saat usai kemoterapi, tetapi Saya tidak. Tidak ada rasa mual, pusing bahkan muntah,” kata Ny. Susi.

Itu kata Ny. Susi Lestari terjadi pada semua kemoterapi yang telah Ia jalani. Hanya badan sedikit lemah dan memang merupakan efek dari kemoterapi.

“Banyak yang bilang setelah kemoterapi akan ada efek nafsu makan berkurang, sering muntah dan mual, tetapi Saya malah sebaliknya. Nafsu makan bertambah,” kata Ny. Susi.

Disebutkan Ny. Susi, proses kesembuhan itu juga sangat didukung dengan kenyamanan dalam berobat. “Jika tidak nyaman, maka tidak akan jadi,” jelasnya.

Di RSUD Arifin Achmad sendiri, katanya, mulai dari proses pendaftaran di Poliklinik sampai penanganan pengangkatan tumor, dilakukan dengan sangat baik.

“Saya nyaman berobat di sini, semua baik. Mulai dari dokter, perawat hingga petugas lainnya di RSUD,” jelas Ny. Susi.

Bahkan, kata Ny. Susi, untuk proses operasinya pengangkatan tumor tersebut, langsung dokter yang mengingatkan. “Juga jadwal kemoterapi,” katanya.

Di sisi lain, Ia memberi pesan kepada masyarakat yang mengalami sakit seperti yang diderita olehnya untuk tidak menunggu-nunggu lagi melalukan pengobatan. Karena takut akan semakin parah bahkan stadium lanjut.

“Yang jelas kemoterapi itu tidak sakit. Itu yang Saya rasakan. Sekarang peralatan sudah canggih-canggih, ada solusi untuk setiap masalah kesehatan,” jelasnya.

Sub Spesialis Kebidanan RSUD Arifin Achmad, dr. Ari Hidayat, SpOG (K)., mengatakan, Ny. Susi Lestari merupakan pasiennya. “Akan menjalani kemoterapi yang kelima,” jelasnya.

Apa yang dialami oleh Ny. Susi cukup luar biasa, kata dr. Ari Hidayat, karena tidak merasakan efek mual dan muntah seperti pasien kemoterapi kebanyakan. “Jadi kemoterapi itu tidaj sakit,” kata dr. Ari. *



Leave a reply