Setiap instalasi dan unit pelayanan RSUD Arifin Achmad terus berbenah. Bahkan pembenahan tidak hanya pada tampak muka saja, tetapi diciutkan sampai ke pelayanan kamar.

Seperti yang tertuang pada Implementasi Kaizen untuk Ruang Dahlia pada pertemuan yang berlangsung Sabtu (15/9/2018). Dimana beberapa terobosan dirumbukkan demi perbaikan ke depan.

Mulai dari kesiapan kamar, pelayanan pasien selama dirawat hingga pasien pulang dibahas dalam pertemuan yang juga menghadirkan Wakil Direktur Bidang Medik dan Keperawatan RSUD Arifin Achmad, M Yusuf.

Kepala Ruangan Dahlia Kelas 3 Surgikal, Ns. Agus Salim, S.Kep., memaparkan, beberapa evaluasi yang disampaikan sejumlah instalasi terkait perlahan-lahan sudah mulai dilakukan perbaikan dan perubahan.

“Perbaikan yang dapat dilakukan diantaranya peningkatan mutu tanpa harus dengan biaya tinggi melalui Kaizen. Kemudian optimalisasi sumber daya yang ada, peningkatan kualitas SDM dengan sertifikasi kompetensi khusus dan mengeliminasi pemborosan,” kata Agus.

Solusi dari sejumlah identifikasi masalah di Ruang Dahlia adalah membuat “Bed Management”. Konsep ini diperlukan untuk solusi dari masalah tempat tidur yang tidak terintegrasi.

“Kemudian untuk pasien yang baru masuk, perawat Ruangan Dahlia harus menerima pasien di tempat Hand Over/Pit Stop. Sekaligus memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang aturan rumah sakit,” jelas Agus.

Kemudian yang menonjol lainnya menyoal Jam Besuk. Dimana akan dibuat konsep yang lebih ketat untuk kenyamanan pasien dan keamanan.

“Pintu masuk ke Dahlia dikunci selama bukan jam besuk. Pemberlakuan One Gate untuk Gedung Kelas III. Pengalihan pintu masuk untuk petugas dan pengunjung. Penyediaan ruang tunggu keluarga dan mengaktifkan kartu tunggu kembali,” kata Agus.

Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Medik dan Keperawatan RSUD Arifin Achmad, M Yusuf, menyampaikan apresiasi atas apa yang telah dikonsepkan untuk perbaikan layanan Ruangan Dahlia ke depan.

“Pasien dilayani dengan mutu dan keselamatan yang tinggi, akreditasi adalah standarisasi yang harus kita penuhi,” tegas Wadir.

“Sekarang kita melakukan apa yang harus diperbaiki, di dalam standar akreditasi itu sudah disebutkan, apakah itu sudah terpenuhi,” kata Wadir.

Terakhir, Wadir juga berpesan agar ketika ada masalah-masalah atau kendala yang dihadapi di masing-masing, untuk segera mencarikan solusinya. Apakah melalui diskusi internal, atau melibat jajaran pimpinan RSUD nantinya. ***



Leave a reply