Ini Tantangan Berat RSUD Arifin Achmad pada Tahun Depan

Direktur RSUD AA, dr. H. Nuzelly Husnedi, MARS.

Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad (RSUD AA), ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sejak tahun 2010.

Perubahan status ini mengacu pada UU Nomor 44/2009 tentang mewajibkan setiap rumah sakit pemerintah daerah menjadi BLUD.

Perubahan ini juga yang perlahan-lahan mengubah wajah RSUD AA hingga sampai sampai pada posisi menjadi rumah sakit rujukan terbaik di Provinsi Riau.

Peningkatan status menjadi Badan Layanan Umum Daerah mewajibkan RSUD Arifin Achmad untuk selalu meningkatkan standar pelayanan.

Mulai tahun depan, RSUD AA akan menghadapi tantangan berat. Dimana sistem pembiayaan atau penggajian Non PNS atau honorer akan dibebankan sepenuhnya kepada BLUD. Artinya manajemen BLUD harus mencari penghasilan sendiri untuk menggaji petugas tersebut.

Setidaknya ada sekitar 700 honorer yang aktif bekerja di RSUD AA saat ini. BLUD sendiri mempunyai fokus dalam pelayanan sehingga agar terwujudnya pelayanan yang unggul dan dapat memberikan kenyamanan bagi pelanggan.

“Kita ingin keluarga besar ini dipertahankan, tetapi evaluasi kinerja sangat menentukan. Masing-masing unit akan memberikan laporan,” jelas Direktur RSUD AA, dr. H. Nuzelly Husnedi, MARS.

Dengan kelengkapan dan kecanggihan peralatan yang dimiliki RSUD Arifin Achmad saat ini, ditambah terobosan-terobosan yang terus dilakukan, Direktur meyakini tantangan ini bisa dihadapi dengan optimis.

“Kita terus membenahi pelayanan, melengkapi fasilitas, memberi kemudahan pasien dalam berobat hingga mempersingkat waktu tunggu atau antrean pasien,” kata Direktur.

BLUD menggunakan asas fleksibilitas yang dimana diperbolehkan memanfaatkan aset yang ada untuk mendapatkan pendapatan yang digunakan untuk pembiayaan BLUD salah satunya pembiayaan tenaga kerja Non PNS dan honorer.

Disinilah BLUD ditanamkan sifat bisnis guna BLUD sendiri bisa mendapatkan pendapatan. “Tapi tujuan utama dari BLUD sendiri bukan untuk mendapatkan pendapatan atau keuntungan, melainkan menomor satukan pelayanan publiknya,” kata Direktur.

Pengadaan atau rekrutmen untuk pegawai honorer dengan cara tersistem yang ketat sehingga tenaga kerja yang didapat menjadi salah satu aset dan spesialisasi yang unggul bagi BLUD itu sendiri.

Dimaksudkan karena BLUD sendiri mempunyai fokus dalam pelayanan sehingga agar terwujudnya pelayanan yang unggul dan dapat memberikan kenyamanan bagi pelanggan. ***