Guna menjaga produksi Air Susu Ibu (ASI), ibu diharuskan mengosongkan tiap tiga jam untuk menjaga produksi ASI.

Demikian disampaikan dr Yuliati, SpA dalam seminar awam Pekan ASI Se-Dunia dengan mengangkat judul “Peduli ASI, Peduli Generasi” dan tema “Ibu Menyusui, Anak Hebat Bangsa Kuat” yang digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi Riau dan KSM IKA RSUD Arifin Achmad, Kamis (2/8/2018) di Aula Serba Guna RSUD AA.

“Payudara harus dikosongkan tiap 3 jam untuk menjaga produksi ASI sudah menjadi keharusan, dan ini perlu jadi perhatian seorang ibu,” kata Yuliati, dokter anak RS Santa Maria Pekanbaru.

Sementara itu, Dr dr Dewi A Wisnumurti, SpA(K) IBCLC mengimbau kepada ibu dalam menyusui agar rileks dan tidak terburu-buru.

Menyusui harus melihat posisi, carilah posisi aman dengan menempel agar anak puas tidak menyusu udara yang membuat anak menghisap udara yang berakibatkan anak kembung.

Untuk ASI, seorang ibu harus melakukan kontrol kepada dokter. “Paling tidak berkonsultasi dengan dokter agar mengetahui menyusui yang baik. Karena menyusu yang baik juga menjaga anak. Kontrollah sangat ketat dalam menyusui anak,” tutur Dewi, dokter sub spesialis anak RSUD AA.

Selain dua dokter tersebut, yakni Dr.dr.Dewi A Wisnumurti, SpA(K) ICBLC, dan dr Yuliati SpA, juga hadir pembicara dari RS Eka Hospital, dr Denny Wellyam Sigarlaki SpA.

dr Denny Wellyam Sigarlaki, SpA menambahkan, tidak ada menu tunggal saat ibu menyusui, kecuali ada alergi.

Seminar ini diikuti oleh 150 peserta yang berasal dari masyarakat umum, pegawai RSUD AA, rumah sakit swasta di Pekanbaru, dan keluarga pasien yang dirawat di RSUD AA.

Ketua IDAI Provinsi Riau, dr Deddy Satriya, SpA (K), usai acara mengungkapkan, target utama dalam acara ini memberi ilmu kepada ibu-ibu muda tentang penggunaan ASI yang baik.

ASI menurutnya sangat penting untuk perkembangan tumbuh kembang anak, dibandingkan dengan susu tambahan.

“Banyak plusnya, dan ibu-ibu harus memahami ini, ASI yang terbaik untuk anak,” sebut dokter. *



Leave a reply