Melilitkan kain di kepala menjadi ciri khas kaum adam di daratan Melayu. Bentuk kain bisa beragam, seni melilitkannya juga cukup variatif.
Kain yang dililitkan di kepala itu dinamakan Tanjak. Ibarat kaum pria Jawa memakai blangkon, sebagai simbol adat Jawa, yang sudah sangat populer di Indonesia. Keberadaan Tanjak di daratan Melayu juga sebagai ciri khas sejak bumi terbentang.
Kini, di berbagai daerah kembali mempopulerkan yang menjadi ciri dan simbol adat tersebut. Bahkan sudah menciut ke instansi-instansi. Salah satunya adalah RSUD Arifin Achmad (AA).
Rumah sakit rujukan terbaik di Provinsi Riau ini kini tengah menyiapkan diri dalam melestarikan warisan budaya Tanjak ini. Dimulai dari proses penyambutan pasien, pengunjung dan keluarga pasien.
“Kita sudah peragakan, sudah kita mulai kemarin (Selasa, red). Ini sebagai upaya RSUD Arifin Achmad membudayakan pemakaian Tanjak di rumah sakit,” kata Direktur RSUD Arifin Achmad, dr. H. Nuzelly Husnedi, MARS.
“Kita mengingatkan dan mengenalkan akan Tanjak, ini warisan budaya yang harus kita jaga. Sebagai ciri khas kaum laki-laki di Melayu Lancang Kuning,” harap Direktur.
Saat ini uji coba tanjak di RSUD Arifin Achmad dilakukan pada staf penunggu tamu. Ke depan, akan diperluas pada bagian lainnya.
“Seperti loket pendaftaran, informasi, petugas tamu rawat inap dan lainnya,” kata Direktur. ***
Leave a reply
Leave a reply