Kepala instalasi patologi anatomi dr Veenda Herlyna Pertiwi.MARS.Sp.PA dan kepala KSM patologi anatomi dr Ina Farida Rangkuti memeriksa blok  parafin kanker yang sudah di awetkan.

Tumor menjadi sesuatu yang hal yang menakutkan bagi setiap orang. Keberadaannya sangat mengganggu dan tentu saja menguras waktu, tenaga dan biaya untuk menyembuhkannya.

Namun masih banyak masyarakat tidak memahaminya. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan berbagai cara. Kepala Instalasi Patologi Anatomi RSUD Arifin Achmad, dr. Veenda Herlyna Pertiwi, MARS, Sp, PA., menjelaskan, pemeriksaan itu dapat diawali oleh Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB). Dimana cairan dari benjolan disedot kemudian dilihat di bawah mikroskop.

Pada keadaan tertentu ada juga  benjolan dibantu dengan menggunakan USG. Setelah itu baru diproses, diwarnai dan dilihat  dibawah mikroskop. Itu nantinya akan terlihat selnya, apakah itu radang atau tumor.
Tumor itu bisa jinak dan bisa ganas,” jelas dr. Veenda.

Kepala instalasi patologi anatomi dr Veenda Herlyna Pertiwi.MARS.Sp.PA dan kepala KSM patologi anatomi dr Ina Farida Rangkuti memperlihatkan freezer untuk penyimpanan sampel antibody dan bagian cairan yang memerlukan suhu -2 sampai -8’c

Barulah hasilnya dikirim kembali ke dokter yang menangani untuk diambil tindakan. Begitu juga dengan pemeriksaan histopatologi,dokter klinisi akan mengirimkan sampel biopsi atau operasi lalu di lakukan serangkaian prosesing di lab PA dan hasilnya berupa slide yg dapat dilihat dibawah mikroskop.

Di RSUD AA ini juga dapat dilakukan pemeriksaan imunohistokimia. Pemeriksaan imunohistokimia dapat menentukan asal dari tumor(0rigin) dan jenis terapi seperti  panel breast,limfoma,soft tissue dll..setelah hasil definitif keluar ..akan dikirimkan kembali ke dr yang mengganinya. “Apakah cukup diberi obat saja, harus dilakukan operasi atau ke penanganan radikal yang lebih tinggi lagi,” kata dr. Veenda.

Ditambahkan dr. Ina Farida Rangkuti, M.Ked, Sp.PA, kepala KSM patologi anatomi ,di RSUD AA tersedia alat frozen section yg hanya dimiliki oleh RSUD AA. Pemeriksaan   dilakukan intraoperatif.pasien dalam keadaan narkose..jaringan diambil sedikit lalu dilakukan serangkaian proses,hasilnya  menentukan jinak atau ganas suatu jaringan dalam waktu kurang dari 30 menit.*



Leave a reply