Banyak kasus keluarga pasien marah, menghujat sampai menuding dokter atau pihak rumah sakit tidak bertanggung jawab ketika pasien yang sudah parah atau stadium lanjut disarankan pulang untuk dirawat di rumah.

Dalam kondisi seperti ini Tindakan Paliatif adalah cara terakhir yang bisa dilakukan. Perawatan paliatif artinya meringankan penderitaan si pasien yang sudah sakit parah dan tidak dapat disembuhkan seperti misalnya kanker. Tujuannya agar penderita kanker dapat menjalani hari-hari terakhirnya dalam keadaan senang tampa kesakitan.

Pertimbangan perawatan paliatif untuk pasien kanker parah ini tujuannya agar tidak menambah derita si pasien. Dari pada pasien tersiksa oleh mesin atau obat-obatan yang tidak membantu dan malah membuat rasa sakitnya makin parah, lebih baik pasien diberi kesempatan hidup dengan tenang di sisa hidupnya.

“Tindakan Paliatif itu lebih kepada perawatan medis terhadap pasien-pasien yang sudah terminal. Sambil berjalan memberi pemahaman kepada pasien dan keluarga bahwa kanker ini sudah tidak bisa diobati lagi,” jelas Kepala Instalasi Kanker Terpadu Seruni RSUD Arifin Achmad, Dr. dr. Elmi Ridar, SpA.

Bahkan tidak hanya pasien, keluarga juga disiapkan mentalnya untuk menghadapi akhir hayat si pasien. “Selain itu juga memenuhi keinginan pasien yang belum terpenuhi, misalnya berwasiat, membagi harta warisan, menikahkan anak dan lain nya. Itu bisa dilakukan keluarga atau pasien sepanjang masa perawatan Paliatif ,” jelas Dr. Elmi.

“Intinya Tindakan Paliatif ini bagaimana pasien menghadapi kematian tidak dalam kesakitan. Mereka pergi dengan tenang dan damai. Rasa nyeri dan sakit itu harus dikontrol, dengan “terapi nyeri” kita bisa bayangkan betapa sedihnya kita melihat Orang tersayang kita pergi dalam rintihan kesakitan.. Ini juga bisa bikin trauma pada keluarga yg ditinggalkan ujar dr ELmi.

Lantas kapan Perawatan Paliatif ini ada di RSUD Arifin Achmad? Dr. Elmi menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mencari tempat untuk terapi ini. Namun minimal bisa dilakukan perawatan di rumah dengan didampingi oleh petugas.

“Kita sebut dengan Home Care. Ini sudah Saya rancang, menyiapkan perawat-perawat untuk itu. Tetapi untuk yang di luar Pekanbaru, kita cari yang benar-benar siap ke daerah,” jelas Dr. Elmi.

Ia menargetkan Perawatan Paliatif dan Home care ini bisa terealisasi pada tahun ini. “Kita mencari kepala perawatnya dulu, baru menyiapkan petugas keperawatannya,”

Karena sosok perawat sangat dominan dalam pencapaian tujuan Perawatan Paliatif ini. Penatalaksanaan pasien sakit parah yang tidak dapat disembuhkan akan ditekankan pada aspek psikologis, emosional, spiritual dan sosial.

Faktor-faktor tersebut saling berhubungan, artinya bila salah satu faktor tidak ditangani dengan benar, akan menimbulkan masalah atau memperbesar masalah pada aspek yang lain.

Sebagai catatan, jasa petugas keperawatan home care tidak ditanggung oleh BPJS. Sistemnya akan disesuaikan nanti setelah program ini berjalan.

“Daripada bolak-balik ke rumah sakit dengan biaya besar, pasien juga tidak bisa disembuhkan secara medis, biaya tentu nya lebihbesar. Lebih bagus dirawat di rumah dan bisa selalu berkumpul dengan seluruh keluarga seperti biasanya,” kata Dr. Elmi.*



Leave a reply