Diabetes atau penyakit kencing manis menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Penyakit ini disebabkan kandungan gula darah yang berlebihan di dalam tubuh.
Sebagian besar diakibatkan faktor genetik, namun gaya hidup juga memiliki peran yang tidak sedikit.
Hari ini, 14 November 2018 diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia atau World Diabetes Day (WDD), mengangkat tema The Family and Diabetes atau keluarga dan diabetes. Keluarga bisa menjadi medium bagi si penderita.
Di RSUD Arifin Achmad peringatan WDD diisi dengan penyuluhan tentang diabetes oleh Dr. dr. Jazil Karimi, SpPD, KEMD, FINASIM, Sub Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Endokrin Metabolik dan Diabetes.
Berdasarkan survei yang dilakukan lima tahun sekali itu, 10,2 persen masyarakat Riau terkena penyakit diabetes. Riau berada di peringkat tiga di Indonesia penderita Diabetes.
Sementara rata-rata persentase nasional untuk penyakit yang populer dengan istilah kencing manis ini hanya 5,7 persen saja.
Dr. Jazil menyebutkan, penyakit ini diakibatkan oleh gaya hidup, makanan dan faktor keturunan. Gaya hidup dan faktor makanan menjadi penekanan.
“Jika gaya hidup diubah, pola makan berubah dan aktivitas harian yang sehat, maka ini bisa mencegah penyakit diabetes pada masyarakat sebesar 60 persen. Ini hasil penelitian,” kata Dr. Jazil.
Diabetes merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh pankreas yang tidak mampu memproduksi insulin yang mencukupi, atau tubuh tidak dapat menggunakan jumlah insulin yang ada secara efektif.
Insulin adalah hormon yang mengatur gula darah dalam tubuh. Akibatnya, gula darah berlebihan dan timbul penyakit yang disebut diabetes.
“Penderita Diabetes akan ditandai dengan selalu lapar, sering haus, sering kencing, luka sukar sembuh dan cepat Lelah serta mudah terinfeksi,” kata Dr. Jazil.
Gejalanya bervariasi, tergantung kompilkasi yang terjadi. Bila terjadi komplikasi maka beberapa bagian tubuh akan terganggu seperti mata yang disebut dengan retinopati diabetik.
Gaya hidup yang dimaksudkan Dr Jazil adalah gaya hidup malas-malasan, jarang bergerak atau berolahraga dan pola makan tidak sehat atau tidak seimbang. Termasuk penyebab diabetes adalah tidak pernah sadar dan mengontrol gula darah saat ini.
“Jangan hidup malas-malasan, jangan kegemukan karena sangat beresiko, rajin-rajinlah bergerak,” ujar Dr. Jazil.
Ia juga menjelaskan kelompok-kelompok masyarakat yang beresiko tinggi diabetes.
Mereka adalah masyarakat yang berusia empat puluh tahun ke atas, obesitas saat masih muda apabila memiliki riwayat diabetes dalam keluarga dan orang mengalami hipertensi termasuk wanita yang melahirkan bayi dengan berat lebih dari empat kilogram.
“Kalau sudah ada yang merasa masuk dalam beberapa kelompok itu apalagi sudah didiagnosa diabetes, maka segeralah mengubah gaya hidup dengan pola hidup sehat,” kata Dr. Jazil. *
Leave a reply
Leave a reply