Dokter RSUD Arifin Achmad kembali mengisi program Jendela Informasi Kita (Jelita) di RRI Pekanbaru, Selasa (9/10/2018). Adalah dr. Isfyanto, Sp.M., yang mendapat kesempatan kali ini.

Materi yang diangkat adalah seputar Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. Tema ini disesuaikan jelang menyambut Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh pada 11 Oktober 2018.

dr. Isfyanto mengupas serta mengedukasi masyarakat seputar penyakit mata dan kebutaan. Mulai dari penyebab, gejala sampai penanganan. Juga tidak luput tips untuk menjaga kesehatan mata.

“Penglihatan setiap orang berubah seiring bertambahnya usia, tetapi kebiasaan sehari-hari juga dapat memengaruhi kesehatan penglihatan,” kata dr. Isfyanto.

“Penglihatan kita sangat penting, tidak hanya untuk alasan praktis tetapi juga agar kita memiliki kualitas hidup yang baik,” ulas dr. Isfyanto.

Penyebab kebutaan terbanyak adalah katarak, diikuti oleh kelainan segmen posterior non RD, kekeruhan kornea non trachoma, kelainan bola mata/SSP abnormal, glaukoma dan kelainan refraksi.

Banyak dampak yang timbul dari masalah mata. Diantaranya dampak fisik, menurunnya kualitas hidup, menurunnya produktivitas bekerja ataupun aktivitas harian lain, dan rentan terhadap masalah kesehatan lain.

“Untuk itu, jagalah kesehatan mata. Jika ada keluhan-keluhan segera periksakan ke dokter,” imbau dr. Isfyanto.

Setiap tahunnya pada Hari kamis minggu kedua bulan Oktober diperingati sebagai Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day). Hari penglihatan sedunia sudah dilakukan sejak tahun 1988 oleh Lions Club International kemudian berintegrasi menjadi VISION 2020 berada dibawah naungan World Health Organization (WHO) dan International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB). ***



Leave a reply