Foto Ilustrasi


Tim Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Arifin melakukan sosialisasi kepada perawat dan petugas terkait triage, Kamis (6/9/2018). Sosialisasi ini sebagai tindak lanjut dari Pelatihan di Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Ramelan Surabaya.

Sosialisasi berupa materi langsung disampaikan oleh Kepala Ruangan Gawat Darurat RSUD Arifin Achmad, Epu Margi Astuti, AMk, SKM.

Dalam pemaparannya, Epu menyampaikan bahwa secara umum konsep triage atau triase yang dipakai hampir sama. RSUD AA menganut konsep Triase Australia (ATS).

“Sementara pada Rumah Sakit dr. Ramelan Surabaya, mereka menggunakan Konsep Triase Prioritas. Hal ini dikarenakan kondisi di sana rawan bencana,” jelas Epu.

Konsep Triage Prioritas ini sebelumnya juga pernah dipakai oleh RSUD AA, namun setelah terakreditasi, diubah ke Konsep Triase ATS.

Konsep Triase ATS di RSUD AA lebih kepada visual, mentriage sambil berjalan. Secara umum ini tidak ada masalah. “Dari pasien masuk, kita mentriase sambil berjalan,” terang Epu.

Perbedaan yang menonjol pada saat pelatihan dimana Rumah Sakit di Pulau Jawa rata-rata meletakkan 3-perawat untuk melakukan triase. Mereka khusus menangani triase saja.

“Konsep ini cukup bagus, dan ke depan kemungkinan kita juga akan menggunakan konsep itu. Ini bukan berarti konsep triase yang kita gunakan tidak bagus, tetapi akan lebih bagus lagi jika juga kita letakkan petugas khusus triase,” ujar Epu.

Sementara itu, Ketua Komite Keperawatan RSUD Arifin Achmad, Ns Neng Rahayu, S.Kep, meyakini RSUD AA akan terus berbenah dalam pelayanan. Di bawah kepemimpinan Direktur dr. H. Nuzelly Husnedi, MARS., RSUD AA terus melakukan inovasi-inovasi dalam memudahkan pasien dalam berobat.

“Termasuk tentunya layanan IGD. Sosialisasi yang disampaikan sangat memberi manfaat dan banyak gambaran baru yang bisa diambil oleh petugas dalam melayani dan menangani pasien di IGD,” jelasnya. *



Leave a reply